Langsung ke konten utama

"APAKAH HARUS BERAGAMA UNTUK MEMANUSIAKAN SESAMA?"

 Surakarta,2 September 2024.

Disclaimer(!!!):Part blog ini akan terdapat unsur-unsur agama dan isu-isu politik antarnegara didalamnya dimohon kebijakannya untuk membaca dengan seksama,jangan ditelan mentah-mentah karena kita manusia yang berakal jadi silahkan gunakan  interpretasi anda sendiri semaksimal mungkin.Selanjutnya saya mohon maaf terlebih dahulu apabila kata-kata yang saya gunakan kurang tepat serta tanpa didasarkan untuk menyinggung pihak-pihak tertentu.


   Tepat bulan agustus lalu tindakan keji genosida masih terjadi di kota gaza palestina,beberapa menyematkan template 300 hari sekian sudah berlangsung untuk kedukaan seluruh umat manusia.Tapi sesungguhnya itu sudah terjadi bukan akhir-akhir ini saja namun kita tarik 10 kali dekade kebelakang ketika sebuah siasat licik yang mereka sebut deklarasi balfour dilayangkan manusia-manusia bertangan kotor itu.Mereka menuntut tanah orang lain dengan bantuan 'teman sejati' berdasarkan kepada keyakinan mereka mengenai tanah yang dijanjikan pada serangkaian gerakan zionisme yang saya lihat hingga saat ini tak lebih dari sebuah penjajahan,penindasan,pembunuhan massal tanpa pandang bulu.

   Palestina dulunya adalah negeri yang makmur dan subur dengan beragam peradaban didalamnya sejak zaman kekhalifahan.Beberapa bangunan krusial bagi berbagai keyakinan didirikan disini namun semuannya perlahan direbut oleh entitas asing nan tak tahu diri dari tahun ke tahun.Parahnya tuan rumah sendiri harus mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1988 yang sebenarnya kedaulatannya masih diperjuangkan karena tak kunjung diakui oleh sebagian negara-negara oportunis dan sok kuasa.

   Bagaimana tak disebut perampasan jika tanah yang dimiliki perlahan hilang dari abad ke abad,dekade ke dekade,lustrum ke lustrum dari tahun 1946 dimana tuan rumah masih memiliki sebagian besar hak penuh terhadap tanahnya yang kelamaan sisanya tak lebih dari seperempatnya hingga saat ini,kalau saya umpamakan secara kasar bagaikan seorang fakir yang meminta bantuan pada seorang tuan namun ternyata fakir tersebut seorang kanibal tulen dimana tak cukup dengan harta,benda bahkan tuan yang menolongnya mereka gigit dan makan hingga organ-organ dalamnya.

   Yang berlangsung saat ini bukan hanya sebuah permainan politik global,bukan pula konflik antarnegara semata,bukan perbedaan keyakinan tapi sudah menyangkut kemanusiaan yang tak bisa diduakan oleh apapun.mungkin jika dihitung dari dahulu kala sudah puluhan hingga ratusan ribu jiwa yang tak bersalah melayang,mereka yang bahkan tak tahu menahu mengenai intrik dan konflik yang terjadi,mereka yang hanya ingin hidup tenang,mereka yang sekarang pikirannya hanya ada untuk bertahan hidup,anak-anak lugu nan polos yang tak berdosa yang mungkin pikirannya lebih dewasa dari kita karena keadaan,perempuan/wanita yang bahkan tak bisa melawan,lansia yang bahkan kesulitan melalui kehidupan sehari-hari serta semuannya yang berjuang demi mendapatkan keadilan dan kemerdekaan yang diharapkan.


   Betapa bodoh apabila kita tak berpihak pada saudara-saudara kita yang tengah berjuang antara hidup dan mati,berlari antara ratusan senapan tentara bengis itu dan berharap seorang tangan besi brengsek itu tak mengeluarkan rudal seenaknya.Jangankan rumah sakit,sekolah,fasilitas umum ataupun rumah nyawapun mereka gadaikan sementara kepada sang ilahi ketika berharap kekejian dan kekejaman dunia ini segera musnah dari tanah kelahirannya bak sebuah debu tersapu angin dan hilang entah kemana.


  Jangan didasarkan pada agama saja karena ini tentang memanusiakan manusia,bukankah dalam setiap keyakinan harus memanusiakan selain menghambakan diri,bukankah sila ke 2 yang dirumuskan pendahulu hebat kita mengajarkan tentang itu?lawanlah dengan berbagai cara,jika punya harta sumbangkan,fisik dapat dialirkan,suara teriakkan dengan lantang,tulisan atau karya seni gambarkan dan ekspresikan.Walapun dampaknya tak seberapa bagi saudara-saudara kita setidaknya dunia harus tahu bahwa GENOSIDA MASIH MERACUNI DUNIA INI!

#HUMANITY NOT FOR QUESTIONED #HUMANITY ABOVE RELIGION

<Sepenggal bait untuk mereka yang berjuang,untuk mereka yang bertahan...

Kelambu  
Saat dingin,sunyi mencekam
Ingin keluar dari suramnya malam
Mengharapkan keniscayaan dengan mata terpejam
Demi ribuan doa yang hendak dihujam

Merenung melihat kesewenang-wenangan
Takkala dunia tak berperikemanusiaan
Mencabut memasang nyawa bak sebuah mainan
Amarah,cacian,makian dilontarkan

Melubangi bumi dengan ribuan senjata masif
Itu terjadi ketika manusia tak lagi naif
Berpikir senapan laras suatu hal yang aktif
Nyatanya dikuasai hawa nafsu yang pasif

Zaman ketika akal logika digunakan
Namun nyatanya hanya perpecahan
Hal hina pun dilakukan
Demi sebuah kepentingan

"Ini bukan tentang keyakinan saja,tapi lebih jauh dari itu ini tentang kemanusiaan,maka jangan berlindung dalam lingkup yang membuat pikiran kita sempit."

~Dwiki Ariyadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"PERINGATAN DARURAT,KETIKA BANGSA DIJAJAH OLIGARKI RAKYAT MESTI MENGGUGAT."

Surakarta,24 Agustus 2024.    

"MENILIK HISTORIS LEWAT MADILOG."

 Surakarta,14 September 2024.

SATIRE 1.0 "OPINI KECIL DALAM LAPISAN RAKYAT"

Surakarta,6 September 2024.