Langsung ke konten utama

BASIC HISTORY I "MERANGKAI SEDIKIT HISTORIS IBU PERTIWI."

 Surakarta, 12 Oktober 2024.

Disclaimer(!!!):Dimohon kebijakannya untuk membaca dengan seksama,jangan ditelan mentah-mentah karena kita manusia yang berakal jadi silahkan gunakan  interpretasi anda sendiri semaksimal mungkin.Selanjutnya saya mohon maaf terlebih dahulu apabila kata-kata yang saya gunakan kurang tepat serta tanpa didasarkan untuk menyinggung pihak-pihak tertentu.

    Indonesia yang dahulunya nusantara adalah negara pluralisme nan strategis dengan sisi historis yang panjang di masa lampau,memiliki hamparan keindahan yang membentang dari sudut pulau terluar sabang hingga merauke diiringi kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan telah dianugerahi iklim yang mendukung bagi seluruh bangsa dan negara untuk mengolah dan membudidayakannya.Mungkin itu salah satu faktor yang membuat nusantara begitu berjaya dari zaman ke zaman hingga membuat bangsa barat begitu nafsu untuk menguasainya,menilik sejarah nenek moyang akan membuat kita sedikit merasa bersyukur telah menjadi bagian dari hasil perjuangan mereka sejak dulu kala,kita tahu bahwa dahulu ada masa-masa dimana nusantara adalah suatu peradaban yang disegani negeri-negeri sekitar ketika disetiap jengkal wilayahnya masih dipenuhi kerajaan-kerajaan agamis mulai dari zaman hindu-buddha hingga islam bahkan bila lebih jauh lagi kita tarik ketika zaman peradaban dinusantara baru mulai dibentuk ketika kedatangan bangsa proto melayu,deutro melayu hingga ras weddid dan negrito,maka perlulah kita kagumi bahwa ketika zaman itu mulai terbentuk teknologi mulai dari pertanian hingga metalurgi/konstruksi,kita masih bisa saksikan peninggalan nenek moyang ketika sudah mulai membentuk wangsa-wangsa seperti candi dan keris hingga kisah-kisah penaklukan dan ekspansi kerajaan-kerajaan nusantara seperti majaphit dan sriwijaya atau bahkan mataram yang diekspos melalui kitab-kitab peninggalan dan artefak yang ada.Maka tentunya tak heran ketika bangsa asing ingin menaklukan negeri ini.

    Mulailah kesadaran akan persatuan bangsa terbentuk ketika awal abad 20 melalui kebangkitan nasional, hal ini didasari oleh perasaan senasib dan ikatan kuat antara berbagai rumpun keturunan nenek moyang yang menginginkan kemerdekaan sebagai hak seorang manusia dan anggapan bahwa penindasan/kolonialisme adalah hal yang keji dan tak manusiawi.Kondisi ini mendorong adanya tokoh-tokoh perjuangan yang rela mengorbankan dirinya baik lewat jalur konfrontasi atau diplomasi baik melalui usaha yang kooperatif maupun non-kooperatif.Lahirlah era dimana perlawanan terhadap pihak -pihak asing gencar kembali setelah sebelumnya sempat redup ketika satu abad terakhir satu persatu kerajaan/tokoh perlawanan mengalami kekalahan dan berhasil ditumpas penjajah melalui cara-cara yang licik demi mendapatkan tujuannya.Hingga pada akhirnya dilayangkan suatu babak baru bagi bangsa ini melalui proklamasi 1945 yang kita hayati sebagai puncak momentum perlawanan rakyat dalam konkang senjata,konfrontasi,diplomasi bahkan perumusan dasar negara yang kesemuanya mengandung cita-cita luhur rakyat dan pengorbanan seluruh tokoh bangsa.

    Coba kita menerka kembali pada saat pertama kali bangsa barat menjajaki negeri ini,sebelum itu seorang sultan muhammad al-fatih dari turki utsmani berhasil menembus dan menerjang pusat perdagangan,pemerintahan bahkan kebudayaan masyarakat eropa kala itu dari genggaman bangsa romawi yang sudah bertahun-tahun lamanya menang atas bangsa persia dan menduduki kejayaanya.Kondisi tersebut mendorong bangsa barat untuk berlayar mengarungi samudera untuk melihat sisi lain dunia demi mendapatkan suplai,bermodalkan catatan sejarah pelayar jaman dahulu,teknologi kapal dan navigasi yang mulai berkembang,semboyan mereka serta semangat recongqueista untuk membalas dendam peradaban islam yang tengah berjaya saat itu.Kita tahu bahwa bangsa portugis dan spanyol datang lebih dahulu kemudian disusul belanda sebagai kolonial yang memberi beklas penderitaan bagi rakyat nusantara ketika kongsi dagang mereka didirikan dinegeri ini.

    Cornelis de Houtman adalah nama yang mungkin sudah tidak asing terdengar ditelinga kita,seorang penjelajah dari belanda yang dikatakan pertama kali datang ke nusantara, Cornelis de Houtman adalah seorang utusan kerajaan belanda untuk melakukan ekspedisi wilayah Hindia Timur dan menemukan wilayah nusantara pertama kali ketika ia daratkan kaki di Banten.Pada awalnya bangsa belanda yang datang hanya memiliki tujuan untuk melakukan perdagangan rempah-rempah dengan warga lokal hingga setelah rombongan utusan kerjaan belanda ini kembali ke negeri mereka dan memberikan  informasi terkait adanya wilayah bernama nusantara mereka mulai melakukan perdagangan yang lebih masif dengan mendirikan kongsi dagang.

    Terlepas dari ditaklukannya konstantinopel yang membuat kondisi belanda pada saat itu terpuruk kita lihat bahwa dilain sisi wilayah kerajaan ini sedang dijajah oleh bangsa spanyol,suplai kebutuhan,finansial bahkan pemerintahannya tak stabil kala itu.Maka sebenarnya kondisi belanda tidak memungkinkan untuk menguasai negara lain kala itu  sedang negaranya sendiri  dijajah,oleh karenanya para pedagang eropa dan belanda yang di konspirasikan memiliki kaitan dengan freemasonry tak ingin menyia-nyiakan potensi kekayaan wilayah nusantara yang ada didepan mata mereka dengan meminta kerajaan mendirikan dan meresmikan kongsi dagang yang kita kenal sebagai VOC.Sebenarnya kongsi dagang dan tujuan perdagangan hanyalah sebuah label didepan sedangkan kita tahu bahwa dibelakang semua itu ada upaya untuk melakukan ekspansi terhadap wilayah nusantara.Karena kerajaan Belanda tidak dapat menyanggupi untuk memberikan dana finansial kepada VOC di negeri sebrang,khusunya karena dana kerajaan kala itu difokuskan kepada perang dan  pembangunan wilayah kerajaan sendiri maka mau tidak mau kerajaan setuju untuk memberikan hak otroi kepada kongsi dagang ini.Tentunya ini mengerikan mengingat hak otroi sendiri mempunyai kekuasaan setingkat sebuah negara didirikan,semisal membuat angkatan bersenjata,mencetak mata uang sendiri bahkan sistem keji kolonialis lainnya.Jadi sebenarnya selama ini dominasi perlawanan rakyat Nusantara adalah  terhadap kolonialisme yang dilakukan kongsi yang nyaris independen dalam melakukan kegiatannya bahkan anggotanya tak hanya orang-orang belanda namun meluas untuk orang-orang eropa lainnya,maka itulah sebabnya kita lebih familiar terhadap VOC dibanding Belanda itu sendiri yang kelak kita mengetahui bahwa kongsi ini akan menjadi salah satu perusahaan terkaya sepanjang sejarah melalui eksploitasi dan tindakan tak manusiawi terhadap rakyat dan pribumi Nusantara.

    Singkat waktu mulailah sedikit demi sedikit beberapa wilayah Nusantara yang masih terdiri atas kerajaan-kerajaan lokal mengalami gejolak poltik,sosial bahkan ekonomi yang kemudian ditunggangi VOC melalui adu domba 'Devide et Impera' untuk melancarkan tujuan mereka dalam mengembangkan bisnis dan wilayah jajahnnya.Mulanya dari wilayah kerajaan banten dimana terjadinya konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Sultan Haji yang ditunggangi VOC dan akhirnya menyebabkan keruntuhan kerajaan banten saat itu,hingga kemudian terjadi hal serupa di Batavia dan Ambon.Ketika membicarakan perlawanan Sultan Agung di Batavia(Mataram) kita akan kagum karena keberaniannya dalam menentang VOC,kala itu bahkan Sultan agung mengepung Batavia 2 kali walaupun gagal namun peristiwa itu cukup untuk menunjukan kegigihan perlawanan rakyat dan tokoh Nusantara,bahkan saat itu salah satu gubernur VOC 'Jan Pieterszoon Coen' berhasil tumbang berkat senjata biologis rakyat Batavia yang mereka cemari lewat Kali Ciliwung.

    Belum cukup dalam gejala politik,VOC dalam menguasai Nusantara juga menerapkan kebijakan-kebijakan yang dirasa memberatkan rakyat dan pribumi pada masa itu padahal sebenarnya kala itu masalah lain muncul yakni terkait sikap korupsi yang mengakar hingga zaman sekarang.Memang benar dikatakan bahwa rakyat terbebani dengan kebijakan-kebijakan yang ada namun dilain sisi pejabat/bupati lokal justru dalang kecil yang menjadi bagian dibalik penyelundupan upah para rakyat sebagai pekerja.Kita mengetahui bahwa kerja rodi dalam membangun mobilitas dibawah kuasa Daendels sudah lebih dari cukup membuat rakyat menderita namun Daendels cukup adil dalam memberikan upah kepada pekerja yang membangun Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,walaupun kenyataanya upah tersebut tidak sampai ke tangan para pekerja karena dikorupsi oleh para bupati. Contoh lain pada sistem cultur steelsel atau tanam paksa ini merupakan upaya VOC untuk meningkatkan produksi tanaman pangan walaupun ada paksaan terhadap rakyat sebagai para pegawai didalam penerapannya namun sebenarnya ini juga suatu potensi karena para pegawai tanam paksa juga mendapatkan hadiah yang disebut cultuur procenten jika berhasil menyerahkan hasil panen melebihi ketentuan,maka ini sebenarnya menguntungkan kedua belak pihak hingga masalah sebenarnya muncul  yakni ditemukan adanya catatan mengenai korupsi yang dilakukan pejabat/bupati dalam sistem tanam paksa atau cultuurstelsel.

    Tibalah pada saatnya perlawanan kedaerahan satu persatu mengalami keberhasilan dan kegagalan namun hanya satu hal yang pasti yakni kehancuran VOC.Ini tentuinya bukan sebuah kemenangan yang memuaskan bagi sebagian pihak namun yang pasti akan memberikan nasehat penting bagi manusia bahwa salah satu perusahaan terkaya sepanjang sejarah melalui hegemoni yang kotor harus tumbang karena pejabat mereka yang banyak menyembunyikan muka dua mereka,korupsi entah kapan hal keji ini terkubur kedasar bumi yang paling dalam.

    Awal abad 20 adalah pertama kali budi oetomo didirikan sebagai indikator bahwa ilmu memberikan efek nyata bagi perkembangan perjuangan bangsa,bertahun-tahun lamanya pribumi tak pernah diperlakukan layaknya manusia,mereka di samakan tak lebih dengan seekor anjing yang dianggap menjijikan bagi bangsa eropa dan hanya sebtas dieksploitasi dan diperlakukan tak lebih dari kaum rendahan padahal realitanya selama ini perut bangsa sok superior ini diisi oleh kekayaan alam milik pribumi yang mereka eksploitasi.Maka inilah hebatnya pendidikan,membawa perjuangan lebih terarah dan terstruktur,menyadarkan rakyat artinya bodoh,artinya jika bodoh maka akan dibodohi orang lain,merasa memiliki hak sebagai manusia yang merdeka dilandasi perasaan senasib dan kenangan kejayaan masa lampau negeri mereka.

    Adanya momentum kebangkitan nasional ini lantas sedikit banyak mendorong kerajaan belanda mau tak mau menyanggupi beberapa perubahan walaupun atas desakan dan kritikan daripada rakyat,munculah politik balas budi/etis yang menuntut kesejahteraan diberikan dari sang kolonial namun lagi-lagi bangsa dihadapkan oleh oknum-oknum opportunis yang menghambat pelaksanaan kebijakan ini.Rakyat dijanjikan penndidikan namun dilapangan hanya bangsawan yang boleh menjajaki,mereka dijanjikan kerja dan lahan walaupun pada akhirnya adanya upaya nepotisme,diskriminasi dan birokrasi yang buruk menhalangi terealisasi hak-hak rakyat tersebut

    Alam mungkin menghendaki takdir lain nusantara,dengan kondisi segenap rakyat sudah muak dengan adanya penjajahan sebagian lain tercerahkan karena pendidikan,golongan lainnya menghendaki persatuan dan kesatuan yang tertanggal pada 1928 melalui sumpah pemuda,kemudian keinginan lain adalah untuk membebaskan diri dari cengkraman namun semua itu harus dipatahkan melalui sebuah perjanjian bernama kalijati,ketika bangsa jepang mulai memasang patok dan menguasai Hindia Belanda melalui pendaratan di Tarakan,Kalimantan.Hal ini menandai pergantian kolonialisasi dari Belanda ke Jepang,walaupun tidak berselang lama hanya sekitar 3 tahun.

    Ini adalah dualisme yang berbeda dan dihadapi rakyat Indonesia,selama ini mereka bertemu bangsa eropa yang blak-blakan dalam masalah kolonialisasi dan penindasan yang semena-mena,namun kini dihadapkan pada sang penjahat yang bermuka dua dan mengaku saudara tua bangsa Indonesia.Halus sekali cara mereka dalam berpraktik dalam sebuah imperialisme,mereka bolehkan pengibaran sang saka merah putih,bahasa indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar ataupun simbol-simbol negara lainnya yang tidak dipersekusi,maka ini adalah rangkulan saudara kita sebelum dia menusukan pisau tepat ke dalam jantung.

    Jepang pada masa kekaisaran adalah satu dari 3 negara yang tergabung dalam blok axis bersama dengan Italia dan Nazi Jerman.Pada saat itu mereka meyakini satu paham yakni ultranasionalis bahwa negara mereka adalah pusat dunia dan dunia harus tunduk dan takluk pada mereka sebagai pusatnya,ini adalah bentuk penyimpangan paling ektsrem daripada paham nasionalis yang kita tahu,dari sini kita belajar bahwa menjunjung tinggi negara sebagai bangsa yang berwibawa  itu penting namun lebih penting kemudian tidak memandang rendah apalagi menindas bangsa lain melalui hal-hal keji seperti kolonialisme dan eksploitasi.

    Muka daripada saudara tua perlahan terungkap kebenarannya ketika mereka harus menghadapi sekutu tak lepas dari aktivitas blok axis khusunya pasca dengan berani negara sakura ini menghancurkan pelabuhan Paman Sam di Pearl Harbour,maka pemantik bagi perang asia pasifik tidak dapat terelakkan kembali.Jepang mulai menghimpun kekuatan mereka melalui rakyat indonesia dengan program-program propaganda dan pelatihan pasukan militer seperti Peta,Heiho dll.Kasarnya korps ini mereka jadikan tumbal bagi lini depan untuk meminimalisir kerugiaan pasukan perang milik jepang,jadi ibarat papan catur rakyat Indonesa hanya dimainkan layaknya pion.

    Masalah sosial pun terjadi ketika kekejaman kolonialisme jepang tak ada bedanya ketika zaman VOC,tentara-tentara jepang yang amoral bertindak kasar dan semena-mena pada rakyat dan tidak segan-segan untuk membunuh mereka bagi yang mencoba menghalangi,perempuan-perempuan pribumi menjadi korban pemerkosaan dan objek pemuas nafsu tentara bejat ini,tak jarang organisasi yang dirikan jepang melalui serangkaian propaganda yang menimbulkan kerugiaan harta,benda bahkan keselamataan rakyat.Walaupun dari kacamata objektif penjajahan jeppang juga memberikan manfaat bagi bangsa khusunya keteranmpilan militer,berorganisasi dan propaganda bangsa bahkan hingga kepada bahsa dan sistem pendidikan.

    Sebelum dijatuhkannya 2 bom sebagai penanda berakhirnya perang dunia 2 sebenarnya jepang sudah mulai menjanjikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahnnya khususnya Indonesia karena tak lepas dari ancaman kekalahan jepang melawan sekutu pada perang asia pasifik,maka kemudian kita kenal dengan Dokuritsu Junbi Cosakai/Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) serta Dokuritsu Junbi Inkai/ Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai 2 badan yang merumuskan dasar negara dan mempersiapkan kemerdekaan.


    Tanggal 6 dan 9 pada agustus 1945 adalah tanggal yang hitam dan penuh duka berturut-turut bagi negeri sakura dengan diawali seorang kolonel bernama Tibbets menerbangkan pesawat pengebom B-29 Enola Gay yang membawa bom atom "Little Boy" dimana tak selang lama disambut Mayor  Sweeney seorang pilot yang mejatuhakan bom  Fat Man di kota Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945.Ini adalah momentum penting bagi puncak perjuangan kemerdekaan kita yakni pelaksanaan proklamasi.Sebenarnya berita terkait bom dan menyerahnya jepang tanpa syarat belum terdengar bagi rakyat Indonesia,namun ada seorang golongan muda yang sudah mengetahuinya yakni Sutan Sjahrir ketika mendengar berita tersebut melalui radio gelap Chairil Anwar dan Des Alwi pada tanggal 14 Agustus 1945. Setelah mendengar kabar tersebut, Sutan Sjahrir segera menyampaikannya kepada Soekarno dan Hatta. Berita kekalahan Jepang yang tersebar luas menyebabkan adanya peristiwa Rengasdengklok ketika para pemuda mendesak golongan tua untuk mempersiapkan Proklamasi yang membuat pada akhirnya secara resmi Republik Indonesia menyandang kemerdekaan pertama kali.

    Sejarah tak akan terlepas dari sebuah peradaban,sejarah adalah bukti bahwa suatu peradaban pernah didirikan,sejarah adalah perjalanan manusia dalam proses mencari pengalaman dan belajar untuk kehidupan masa mendatang,meski sejarah ditulis oleh para pemenang namun kita mesti melihat sejarah secara utuh dari dua sudut pandang demi menghilangkan kesubjektifan dan menegaskan kejelasan dan keotentikanya,apa yang kita lihat dalam sejarah belum tentu sama dengan realitas kejadian apalagi kehidupan maka ini tak jauh dari permainan bahasa para pujangga/penyair dalam menceritakan kisah hebat,sejarah yang bagus belum tentu menggambarkan kebenaran dan kebaikan namun bisa saja ada kegelapan dibelakangnya,sebaliknya sejarah yang kelam belum tentu isinya akan meneggelamkan,maka hargai sejarah bangsa kita dengan mengambil sebuah pelajaran daripada beratus-ratus tokoh terdahulu yang  berintrik ataupun berkorban,yang kita anggap  baik ataupun yang buruk,yang membangun wasilah bagi masa depan,maka harapan tokoh bangsa bukan untuk melihat generasi bangsa mendatang  yang ditaklukan apalagi menyembah kepada bangsa lain di zaman mendatang sebaliknya justru ingin melihat generasi selanjutnya yang siap menempa lagi masa kejayaan.


Referensi;

The cradle of colonialism. by: Masselman, George. Publication date: 1963.

Cornelis-de-Houtman-Encyclopedia Britannia

Wahyu Yang Hilang, Negeri Yang Guncang . · Ong Hok Ham 

Max Havelaar. Yogyakarta: Narasi. Multatuli. (2016).

>Berikut Sepenggal bait;

Wijayakusuma


Tinta telah ditoreh diatas kanvas

Meninggalkan senyuman tak berbekas

Sang pujangga telah belajar arti ikhlas

Walaupun karyanya tak berbalas


Dibalik daunan rimbun tersapu

Terdapat bercak darah yang mulai beku

Jejak bunga yang telah layu

Harum semerbaknya tetap menyerbu


Tiba pada akhirnya pletar bersatu

Diiringi alunan 4 stanza yang merdu

Tak jarang tangisan berseru

Sesaat mulai terlihat harapan yang baru


Sayang seribu naas!

Dizaman sejuta bias...

Sejarah hanya mereka cela dan bahas

Namun jiwa mereka tak sepenuhnya panas


Seorang ibu mungkin kini sedang menangis,ibu lain yang melihat kita?.

~Dwiki Ariyadi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"PERINGATAN DARURAT,KETIKA BANGSA DIJAJAH OLIGARKI RAKYAT MESTI MENGGUGAT."

Surakarta,24 Agustus 2024.    

"MENILIK HISTORIS LEWAT MADILOG."

 Surakarta,14 September 2024.

SATIRE 1.0 "OPINI KECIL DALAM LAPISAN RAKYAT"

Surakarta,6 September 2024.